Asian Waterbird Census 2018, Citizen Science untuk mendukung Upaya Konservasi Burung Air di Dunia

Selama 23 tahun terakhir, tidak kurang dari 25.769 lokasi di berbagai penjuru dunia telah disurvei oleh para sukarelawan melalui program “International Waterbirds Census” yang digagas dan dikoordinir oleh Wetlands International serta “Christmast Bird Count” oleh National Audubon Society. Prakarsa Citizen Science yang bersifat sukarela tersebut berhasilmengumpulkan rangkaian data dan informasi yang sangat masif, tidak kurang dari 2,4 juta catatan. Selain itu, terkumpul juga informasi mengenai kondisi terkini dan ancaman yang dihadapi oleh lahan basah yang merupakan habitat burung air. Data tersebut tertuang dalam Jurnal “Nature” yang terbit pada 20 Desember 2017.

Yus Rusila Noor, Head of Programme Wetlands International Indonesia yang juga merupakan Koordinator Nasional Asian Waterbird Census menyampaikan bahwa data dan informasi tersebut diatas juga didukung oleh para sukarelawan pengamat burung yang berasal dari Indonesia. “Para sukarelawan, baik individu, anggota kelompok pengamat burung, akademisi, pegawai swasta maupun aparat pemerintah, telah terlibat dalam kegiatan “Asian Waterbird Census” sejak pertama kali diluncurkan sekitar 30 tahun yang lalu” jelas Yus. Lebih lanjut, Ragil Satriyo Gumilang, Koordinator Pelaksana Asian Waterbird Census Indonesia menyampaikan, “Pada sensus tahun 2016, sebanyak 78 lokasi di 17 propinsi telah berhasil disurvei oleh 160 pengamat yang berasal dari 40 organisasi serta individu di Indonesia. Tidak kurang 30.000 individu burung air dari 88 jenis (atau sekitar 45% jenis burung air di Indonesia) berhasil diamati, termasuk 25 jenis yang dilindungi. Selain itu, teridentifikasi pula sebanyak 20 jenis ancaman yang mengancam kelangsungan hidup burung air tersebut”.

Mari bergabung bersama kami mengamati dan menghitung burung air: Asian Waterbird Census 2018

Kegiatan Asian Waterbird Census 2018 di Indonesia akan dikoordinasikan oleh Wetlands International Indonesia serta didukung oleh “Kemitraan Nasional Konservasi Burung Bermigrasi dan Habitatnya” dan National Geographic Society. Untuk merayakan sensus tahun ini, kami mengajak organisasi, lembaga, institusi pendidikan, perusahaan, kelompok pencinta alam, kelompok pengamat burung dan individu yang tertarik untuk bersama-sama melakukan pengamatan burung air selama bulan Januari 2018, dan mengisi formulir yang telah kami sediakan. Kami juga mengundang para sukarelawan untuk turut bersama-sama mengkampanyekan pelestarian burung air selama tahun 2018 dan mempublikasikan berbagai kegiatan tersebut di website dan media sosial.

2 tanggapan untuk “Asian Waterbird Census 2018, Citizen Science untuk mendukung Upaya Konservasi Burung Air di Dunia

  • Januari 1, 2018 pada 5:39 am
    Permalink

    Saya bisah ikut, saya dari Timor-Leste, saya juga bird wacther. Bisah check di data eBird Timor-Leste. Terima kasih, mari kita bekerjasama dan mari kita lakukan… Salam Konservasi dan Salam Lestari….

    Balas
  • Januari 22, 2018 pada 3:49 pm
    Permalink

    Apakah Anda kenal Alito Rosa? Anda bisa bergabung bersama beliau untuk pengamatan. Meskipun sudah lewat dari tanggal AWC, namun Wetlands International Indonesia tetap menerima laporan dan data Anda di bulan Januari ini.

    Terimakasih dan selamat mengamati..

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *