Jambore Fotografi, Mempersatukan Fotografer Indonesia

Jambore Fotografi Nasional telah dilaksanakan pada 11-13 Mei 2018 lalu. Bertemakan “Explore to Preserve the Wildlife Photography”, kegiatan ini dihadiri sekitar 104 peserta yang berasal dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara Barat.

Acara ini bertujuan dalam memperkenalkan potensi hayati di kawasan konservasi, salah satunya Taman Nasional Bali Barat yang menjadi lokasi jambore fotografi nasional.

Menurut Ganda Diarsa Utama, ketua panitia dari kegiatan ini bahwa dengan mengenalkan keanekaragaman hayati di kawasan konservasi diharapkan akan meningkatkan dukungan berbagai pihak terhadap upaya konservasi sumber daya hayati dan ekosistemnya.

“Peserta yang menghadiri acara ini jumlahnya cukup banyak. Mereka berasal dari berbagai kalangan mulai dari lembaga swadaya masyarakat, penggiat lingkungan hidup, pelajar, penggiat wisata alam dan penggiat fotografi alam liar. Banyak diantara penggiat fotografi merupakan fotografer profesional meski ada yang hanya hobi saja”, jelas Ganda.

Peserta disuguhi oleh berbagai satwa liar selama kegiatan. Burung, rusa, kera bebas berkeliaran di alam. Para peserta dengan membawa perlengkapan fotografi menyebar ke setiap sudut taman nasional di Teluk Brumbun dan Pulau Menjangan untuk mengabadikan satwa liar.

Selain foto, acara lain yaitu bedah buku “Wallacea’s Living Legacy” yang dibawakan oleh Riza Marlon, penulis dari buku tersebut. Juga ada pameran hasil karya foto dari masing – masing peserta yang dilaksanakan di Labuan Lalang.

Salah satu peserta jambore, Lampak Naen dari Nusa Tenggara Barat mengungkapan kepuasan dari kegiatan ini. “Oleh-oleh paling berharga di Jambore Nasional Wildlife Photography TNBB 2018 adalah dapat langsung bertemu dengan rekan-rekan fotografer satwa liar dari berbagai daerah. Semoga kebersamaan lebih terjalin dengan akrab”, terang Lampak

Acara ditutup dengan sarasehan yang dipimpin oleh Willy Ekariyanto. Beberapa forografer mengemukakan ide untuk kedepan. Salah satunya adalah Yuyun Yanwar fotografer asal Bali. Menurut Yuyun Yanwar adalah sebuah ide penting untuk konservasi dan pengenalan hayati di area konservasi.

“Mungkin kita perlu membentuk suatu wadah yang bertujuan menggumpulkan para penggiat fotografi satwa liar agar dapat bekerjasama dengan taman nasional lainnya di wilayah nusantara dengan mengadakan kegiatan serupa secara berkala”, jelas Yuyun

 

Penulis dan foto: Alfa Hardjoko, kontributor Burung Nusantara asal Surabaya

2 tanggapan untuk “Jambore Fotografi, Mempersatukan Fotografer Indonesia

  • Mei 19, 2018 pada 10:38 am
    Permalink

    semoga satwa alam nusantara kita tetap lestari dan berkembang untuk anak cucu kita

    Balas
  • Mei 19, 2018 pada 2:35 pm
    Permalink

    Selamat & sukses kepada panitia & semua peserta atas terselenggaranya acara ini.
    Semoga dilain kesempatan saya bisa hadir untuk silaturrahim bersama teman-teman yang selama ini hanya bisa berkomunikasi melalui medsos.
    …..
    Salam lestari!

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *