Birds for Life: Pertemuan Pengamat Burung Indonesia VII

Pertemuan pengamat Burung Indonesia (PPBI) VII telah terlaksana. Kali ini pertemuan diadakan di Bima, Nusa Tenggara Barat pada 10-12 November lalu. Agenda pertemuan kali ini bertempat di Taman Wisata Alam Madapangga dengan koordinator kegiatan dari Sindikat Fotografer Wildlife Bima-Dompu. Tema dari pertemuan kali ini yaitu “Birds for Life: Berdiri di kaki sendiri, Berdaulat di negeri sendiri”.

Pertemuan ini mengupas mengenai ekowisata di Indonesia. Menurut koordinator dari PPBI, Abdul Azis, tujuan diadakan kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan kepada masyarakat tentang ekowisata burung di Indonesia. “Ekowisata burung salah satu minat khusus yang masih jarang di ketahui oleh pelaku wisata baik itu travel ataupun lainnya di Indonesia,”ujarnya.

Salah satu pembicara, Imam Taufiqurrahman menuturkan bahwa kegiatan ini awalnya hanya dihadiri pengamat burung dengan latar belakang akademisi namun saat ini diminati oleh orang-orang yang memiliki hobi dan minat terhadap burung liar. “PPBI-VII adalah langkah awal memperkenalkan hobi pengamatan burung ke ranah bisnis (avitourism /ekowisata). Burung di alam bisa memberikan penghasilan dan membantu konservasi burung itu sendiri,” ujar Imam.

Fotografi burung yang saat ini sedang banyak digandrungi oleh pengamat burung atau para hobi fotografer memberikan dampak yang positif untuk para penggiat fotografer dan masyarakat di sekitar lokasi.

Salah satu hobi fotografer alam liar, Budi Hermawan, menjelaskan bahwa hobinya dapat memperkenalkan  lebih jauh akan kekayaan satwa utamanya burung kepada generasi muda agr mereka turut andil dalam menjaga alam.

“Dari hobi fotografi, saya bisa membuat buku fotografi burung di Indonesia. Dari hobi fotografi bisa meredam aksi perburuan satwa liar melalui ekowisata. Tidak saja saya yang bisa membuat buku, teman-teman fotografer di seluruh Indonesia bisa membuat buku burung di lokasinya masing-masing”, tutur Budi.


Abdul Azis menjelaskan bahwa harapan terbesar dari kegiatan ini adalah edukasi kepada masyarakat bahwa dengan menjaga habitat satwa dan menjaga satwa di habitatnya dapat membawa manfaat baik untuk lingkungan maupun ekonomi.

“Kegiatan ini juga berharap dapat menimbulkan kesadaran kepada warga yang ada di Bima-Dompu khsusunya agar tidak lagi “serakah” dalam merambah hutan. Pemerintah daerah juga bisa mengeluarkan regulasi khusus tentang ekosistem dan lingkungan hidup. Mahasiswa dan pelajar juga berperan aktif dalam memanfaatkan sumber daya alam melalui pengamatan dan fotografi,” tegas Azis.

Peserta yang hadir pada kegiatan PPBI-VII berjumlah 70 orang dengan asal peserta dari UNSU, Kepak sayap UNS, Kacial UNRAM, Birdpacker, Be Wildlife, Sahabat Alam Bali, WCS wilayah kerja maluku, Nat Geo indonesia, KUMPA STIE Yapis Dompu, Alpharian Regional Bima-Dompu, dan SMA-SMA di wilayah Madapangga-Sila kabupaten Bima.

 

Penulis: Abdul Azis dan Fransisca Noni

Foto : Abdul Azis dan Budi Hermawan